Sejarah Awal Mula Candlestick Digunakan Dalam Transaksi – Bagian 3

sejarah candlestick

AlexIndonesiaFamilyBagian ke 3 habis – Istilah Candlestick didapat dari kata “Sakata Rules”, istilah ini di tujukan kepada Homma atas keahliannya dalam memahami pergerakan pasar. Dengan latar belakang dan langkah langkah Homma, kemudian beliau disebut sebagai “Dewa Para Pasar”. Dengan modal ilmunya, Homma melakukan transaksi jual beli beras terbesar di Osaka yaitu di Dojima hingga menjadi populer di kemudian hari.

Otoritas Homma sangat mempengaruhi harga pasar beras saat itu, dia mengumpulkan laporan cuaca tahunan dan menganalisis transaksi perdagangan beras di Yodaya (perdagangan beras Dojima di Osaka) untuk mempelajari psikologi investor. Selain itu ia juga menempatkan pekerjanya di atap dengan bendera untuk mengirim sinyal perdagangan dari Osaka ke Sakata.

Dengan ketekunan dan kedisiplinan Homma, ia berhasil mendominasi perdagangan di Osaka. Setelah itu, Homma mulai melebarkan sayapnya dengan cara berdagang di pasar regional Edo (yang sekarang dikenal sebagai Kota Tokyo).

Keberuntungannya sangat berlipat ganda, bahkan tampaknya jumlahnya sangat besar, keuntungan yang diperoleh Homma telah mencapai 100 kali berturut-turut. Ketenaran dan kehormatan Homma oleh orang-orang di Edo disajikan dalam lagu: “Jika di Sakata bersinar (kotanya si Homma), maka mendung terjadi di Dojima (Bursa Komoditas Padi Dojima di Osaka) dan hujan di Kuramae (Bursa Kuramae di Edo).”

Dengan kata lain jika terjadi suatu panen padi bagus di Sakata, harga beras turun dalam bursa beras Dojima dan kebangkrutan di Edo. Lagu ini menggambarkan ayunan Homma atas harga beras di pasar, begitu besarnya pengaruh otoritas Homma dan strateginya dalam pasar perdagangan beras kala itu.

Homma kemudian menjadi konsultan pemerintah dan diberi gelar Samurai. Ia meninggal pada tahun 1803. Sebelumnya, Homma sempat menulis buku tentang pasar (Sakata Senho dan Soba Sani No Den). Buku ini menceritakan semua tentang hukum hukum tradingnya, sewaktu diterapkan di pasar padi , yang kemudian mengalami evolusi menjadi metodologi grafik batang lilin yang saat ini dipergunakan di seluruh dunia, bukan hanya di Jepang. “Jangan pernah ragukan kehebatan Candlestick dalam membaca pasar, karena Candlestick sudah membuktikan dirinya saat digunakan Homma dalam perdagangan beras pada jamannya.”

selesai – dari berbagai sumber /Alex L. Setiawan

Balik ke Atas